Friday, August 5, 2011

Semu

Tiap hujan yang aku lihat, tiap air yang aku sentuh. rasanya aku menyentuhmu, tubuhmu rasanya menyatu dan melebur bersama bulir-bulir transparan yang bening. dingin. namun sejuk.

Biarkan berlalu saja, sayang. biarkan semua melebur dan hilang meresap. seperti hujan yang jatuh dan akhirnya menghilang menjadi genangan..

Hingga akhirnya aku bisa menggeliat keluar dari semua kerusakan pikiran yang ku alami dan kekecewaan yang terbelit dalam kerumitan. aku berbicara tanpa tujuan, aku berkata-kata tanpa memiliki makna, aku tertawa tanpa kejenakaan dan aku menangis tanpa rasa. biarkan aku kembali bisa memberi sedikit noktah pada perjalanan waktuku saat ini. aku bukannya mengacuhkanmu,

tetapi hanya menguburmu sejenak untuk menikmati setiap jengkal kehidupanku yang telah lama hilang.

aku ingin kamu kembali,

sungguh. 

tapi nanti.

semua ini punya artian yang sama. seperti aku mengartikan tiap-tiap sudut matamu. memberinya makna dan mengerti yang kamu katakan. walau mulutmu enggan berucap.

biarkan semua tergulung, terhempas, dan lambat laun 

tak tertangkap lagi oleh mata.

p;s reblog from my old blog,  september 2009

No comments:

Post a Comment