Wednesday, April 1, 2015

I'll tell you one thing, It's always better when we're together.

 Akhirnya  tiba satu waktu, lengan ini menggamit lenganmu.
Aku akan menemanimu. kubilang. Aku berjanji.

Perjalananku jauh dan lama. Nanti kamu haus kering. Sanggupkah kedua langkah kaki mungil itu terus mengiring? Ketika kau ragu, alismu naik dan mengerling.

Bagiku, menemani seseorang yang berjuang demi masa depan adalah kebanggaan.  Aku tahu persis yang aku butuhkan bukanlah bahagia instan. Aku bisa jadi kawan. Karena dengan itu, kita bisa memudahkan kekecewaan yang dihadirkan oleh kenyataan. Aku memercayakan hidupku kepadamu juga karena aku yakin akan baik berjalan. Aku ingin jadi yang menghidupkan, ketika api di matamu padam karena sandungan masa depan. Bahwa cita-citaku dan cita-citamu yang telah direncanakan tidaklah kemana-mana. Aku juga bukan pasangan yang bisa memberimu segalanya, aku jauh dari sempurna. Namun aku akan terus memberikan yang terbaik. Tapi kau tahu, ketika kau merasa lelah untuk membangun, tengoklah. Ada aku, perempuan yang kau sanding. Aku yang akan terus menguatkanmu dari samping. Aku tidak mau melihat mimpimu jatuh dari langit.

Tidak ada salah satu dari kita menawar kesempurnaan. Kita berdua didekatkan, juga satu paket dengan masing-masing kekurangan. Tidak bisa pula kuberjanji untuk terus senyum dan sabar menahan amarah nanti. Untuk terus-terusan tidak cemburu dan egois. Untuk tidak meledak dan menahan tangis. Justru disitulah kau hadir dan mencontohkan. Dewasamu jauh dibanding aku.  Bersyukur aku denganmu yang sulit naik pitam. 

Tidak ada salah satu dari kita dapat memastikan jalan mulus tanpa gangguan. Siapa yang berani jamin, jika di depan tidak akan ada pertengkaran? Bagaimana jika di tengah nanti kau uring-uringan?
Ragumu datang sesekali.  Kalau nanti akan pergi, tutup pintunya pelan. Dengan hati-hati.
 Sengaja aku buat rumah tidak berpintu. Aku nyaman di sini, lantas mengapa harus kucari tempat tinggal baru? Kamu tempat aku pulang. Kau ragu karena kau tak bisa mendengar doa yang kurapal berulang-ulang.

Mari berdoa dan sama-sama belajar. Toh merencanakan masa depan tidaklah makan waktu yang sebentar. Mari berdoa dan sama-sama belajar. Agar berdua kita melihat, ini adalah suatu yang layak diperjuangkan, adalah cinta yang menggenapkan. Semoga kamu melihat bahwa aku memberikan semua ini secara utuh. Semoga Tuhan mendekatkan, untuk tidak berkesudahan. Aku berniat dan Ia sudah pasti tahu. Aku ingin memeliharamu dengan kasih sayang. Seperti bentuk cintaNya selama duapuluh satu tahun ini untukku.


photo: @rigaaaa/rigaramadhan

Hingga akhirnya kita,
memahami kita.
 Hingga dengan hati-hati, kamu dan aku akan saling mengerti
bahwa lebih baik bersama kamu, apapun yang terjadi.
2015.