Tuesday, October 18, 2011

AZN

Aku tak jadi menulis sajak untukmu
Malah asyik mencumbu bangkai kupu-kupu
Keindahannya mengingatkanku pada kefanaan
Yang senantiasa menyalakan rindu
Dan kerapuhannya menjadi bagian dari waktu

Mungkin kerlip bintang masih bertanya tentang cinta
Tentang persetubuhan lampu dan cahaya
Dengan ujung jemari kusentuh tepi cakrawala
Suaraku patah oleh cuaca yang kehilangan bahasa
Dan airmataku terserap udara yang bertuba

Dahan-dahan mengelam saat memahami kehilangan
Ngungun menahan kepergian daun demi daun
Kesedihan menjadi ungkapan musim yang berganti
Ingin kubakar diriku agar sabar seperti debu
Dan bangkai kupu-kupu biarlah lebur bersamaku

Langkahku yang berat
Menyeret bangkai jam. Di hutan
Pohon-pohon menghalau cahaya pagi
Sedang di sungai mengalir sepi
Dan aku membuat perahu dari kenangan
Untuk melayari matamu. Aku ingin tidur
Melupakan dunia dan bermimpi

Matamu menjadi sesejuk embun pagi
Ketika kutenggelamkan seluruh mimpiku
Di sungai waktu. Di matamu ada cahaya kecil
Terpercik dari perasaan-perasaan kecil
Dari susunan huruf-huruf kecil
Tapi langkahku kian berat dan dalam
Menembus hutan. Membongkar ingatan

Sunyi ternyata ruang yang diciptakan peristiwa


Rindu hanyalah permainan terang dan gelapnya dunia

Sunday, October 16, 2011

In Your Eyes

I think I finally know you
I can see beyond your smile
I think that I can show you
That what we have is still worthwhile
Don't you know that love's just like the thread
That keeps unravelling but then
It ties us back together in the end

In your eyes, I can see my dream's reflections
In your eyes, found the answers to my questions
In your eyes, I can see the reasons why our love's alive
In your eyes, we're drifting safely back to shore
And I think I've finally learned to love you more

You warned me that life changes
That no one really knows
Whether time would make us strangers
Or whether time would make us grow
Even though the winds of time will change
In a world where nothing stays the same
Through it all our love will still remain

In your eyes, I can see the reasons why our love's alive
In your eyes, we're drifting safely back to shore
And I think I've finally learned to love you more

My Man

Oh, my man, I love him so, he'll never know
All my life is just despair, but I don't care
When he takes me in his arms
The world is bright, all right...
The world is bright, all right...
What's the difference if I say I'll go away
When I know I'll come back on my knee someday
For whatever my man is, I am his forever more...

Friday, October 14, 2011

Take and Give

Kata orang, tidak ada yang sempurna di dunia
Kata orang, cinta tidak selamanya tentang bahagia
Kata orang, hujan dapat membuat luka lama kembali terbuka
Dan lagi, kata orang, itulah yang membuat rusak segalanya
Terkadang belajar menerima apa-adanya adalah hal tersulit setelah matematika,
karena mencari titik persamaan dalam subjek itu juga, dalam angka, prosesnya lama
Dan, kita, sebagai manusia, diciptakan menjadi makhluk yang perfeksionis, makluk yang tidak ingin menjadi cacat walau sekecil remehan brownies

Dalam cinta, kata orang, memberi dan menerima adalah unsur timbal-balik yang menjadi objek wajib
Seperti yang sering kita dengar, dialog yang selalu menjadi utama,
"Aku mencintai kamu apa adanya."

Sama seperti premis orang-orang tadi,
Aku pun sedang belajar memahami dunia yang hanya dihuni kita berdua ini
Karena letaknya bukan di tangan, bukan di paham, tetapi di hati.
Karena cara mataku melihatmu, itu dengan rasa, bukan dengan panca indera biasa.

Thursday, October 6, 2011

Kau

Kau seperti selendang, yang hanya diselempangkan, namun selaras. Manis.
Kau seperti pita, hanya disematkan, namun indah. Cantik.
Kau seperti angin, hanya bertiup, namun terasa. Sejuk.

Kau hanya,
sederhana.
Kau makna,
dari kata.

Di Satu Cerita

Kadang aku ingin kembali berjalan bersamamu, menyusuri pantai, bermandikan matahari pagi yang membuat rambut panjang kita berkilauan. Dan biarkan tawa membahana menggulung dengan ombak, dan ikut menjadi buih dibawa lautan. Ketika malam, aku ingin duduk termenung dan ikut menciptakan ilusi bersamamu. Menciptakan hening yang syahdu, sedikit petikan gitar tak apalah, dan aku turut membantu ketika kau membuat api unggun di kedinginan malam itu.

Saatnya sekarang melepas gravitasi. Selamat jalan, kawan.


00.22

Di antara
Waktu
Ku temukan segores lelah dan sisa tenaga
Keduanya merintih
Menjadi paradoks