Thursday, August 10, 2017

1 Agustus 2017

Lucu aku bisa jatuh pada sebuah nama
Fauri, Adinova.
malam mengantarkan kita
Hingga balkon lantai tiga
dialek jenaka hingga agama
mengeja kata,
mengecup pertama

aku ingin merengkuh tubuh
dan menyeret waktu
agar lama berkelindan
hingga datang restu

bersamamu tidak pernah kulayarkan duka
atau mungkin ada, namun kabur
melulu kau sayapkan bahagia
atau mungkin kita tahu, dunia bukanlah hitam putih belaka

di pertiga malam
tubuhmu selalu ingin buatku bercinta
bersemayam
namun juga
menafaskan doa
dalam-dalam.

kau membuatku kerasan, seperti pada luas laut
gelisahku tak lama, kau selalu berkata,
“berceritalah. jangan cuma
menahan mendung. sini, masuk. aku bukakan mulut”

kau lebih ingin aku jadi pujangga
katamu di bawah langit muda Karimun Jawa
tepat ketika usiaku berganti angka
aku lebih ingin kamu
jadi denganku saja.


Lucu aku bisa jatuh pada sebuah nama
Fauri, Adinova.


1 Agustus 2017
21.35

Fiksi Fauri

Aku telah lama tidak menulis sajak cinta
Menurutku, isinya itu-itu melulu
Banyak rindu, banyak sedu
Lebih-lebih metafora
Alih-alih rasa yang disiksa

Mungkin aku kurang baca buku
Otakku digeragapi kutu
Yang dikirim kamu
Sehingga
Melamun adalah canduku yang baru

Puisi cintaku, kadang
Terlalu lugas, terlalu gegas
Isinya menumpah cemas
Bukannya menulis kualitas sajak kompas

ah tapi,
Aku hanya ingin membelah sunyi pada pukul tiga pagi,
bukan menghujanimu fiksimini
karena bagiku
kauaku adalah sebuah maharoman.