Monday, February 18, 2019

Ibukota I

Tenggelam di laut sendiri itu menyenangkan.
Ada yang kau rindukan, aku paham.
Kau lupa bermanifesto dengan pikiranmu 
Bermonolog sepanjang hari, pagi malam kau meracau, namun dalam hati
Kicau burung menjadi epilog,
Untuk ikut berzikir denganmu, setelah satu cangkir teh itu
Karena memang jika siang,
Kota ini ramai, Ma, Pa
Tapi bisingnya lain, lengkingan itu kudengar dari hati yang sepi
Riuhnya berbeda, jeritan itu kudapat dari jiwa-jiwa yang luka

Tenggelam di laut sendiri itu menyenangkan.
Ada yang kau rindukan, aku paham.