Friday, August 5, 2011

R

Satu



Aku menyatu berpikir dengan kalbu
Menggumam. Gigi-gigiku beradu
Yang ku kira sudah membatu dan cuma setitik debu. Kini
Ada membuat paru-paru beku
Kamu tahu, aku tahu. Kamu memikirkan aku sehingga irama detak jantung rasanya menyatu
Waktu terus maju. Berpacu

Aku merindu.



Dua


Awal cerita manis tentang sepatu
Dan kamu menggenggam erat jemariku
Bertanya dengan senyum semu, maukah kamu jadi pacarku
Pipiku menjadi merah jambu. Senyumku lebar layak perahu
Anggukanku tanda setuju. Matamu lirik mataku- satu.
Koridor jadi saksi bisu di hari sabtu
Aku merindu


Tiga



Kita datang dari dua kota berbeda
Aku di Tasikmalaya Kamu di Bandung Raya
Layaknya kisah anak remaja biasa
Kamu bukan yang pertama, kamu bukan semuanya
Aku punya pertanyaan
Mengapa saat aku di Lodaya
Yang tumpah malah airmata?

Aku merindu.



Empat.



Pertama
Pertama adalah segala
Awal cerita. Awal rasa
Tiap sedih tiap suka
Luka. Tawa
Aku lakon wanita, kamu lakon pria
Kamu satu-satunya, aku dayangnya
Sayangnya, di tengah cerita. Kamu terlalu
jenaka
Loncat sana sini seperti kutu centil mabuk arak
Aku pertamamu, pijakan
Geleng-geleng kepala aku lihat tingkahmu

Aku merindu.



Aku merindu, padamu
Aku merindu, waktu
Kamu
Waktu
Kamu
Aku
Pernah satu



Sajak galau awal tahun untuk Aqmarina, Ratu Synnar dan Saya Sendiri.

10 januari 2011



*inspired "Menjadi Penyair Lagi" author : Kang Acep Zamzam Noor, karena kata yang paling banyak dari kumpulan puisi itu adalah "rindu."

No comments:

Post a Comment