Saturday, August 13, 2011

Pecahan

Pada butir doa yang terakhir
Yang memupus kesempurnaan
Pada airmata yang terakhir
Yang mencela kebahagiaan

Pada siksa yang jatuh di dua bola mata
Pada bibir yang tak henti bergetar berkata
Yang kusebut kepasrahan di nadi dalam nyawa
Yang biasa ku sapa sebagai kecewa

Di sudut jendela tertimbun salju
Menggumam
Gigi gemeretak beradu
Dan basah mata karena air duka

Bukanlah kaca, - Aku
Tidaklah rapuh
Bukanlah masa lalu - Aku
Tidaklah lusuh

Di sudut rumah di perapian malam itu
Wajahmu dalam gelas sampanye
Mengikuti debu hangat malam itu
Memeluk dingin embun kaca

Pada tahun itu hari terakhir
Kau sisipkan keningku satu kecupan
Pada tahun itu hari terakhir
Kau ucapkan selamat tinggal tanpa ucapan

No comments:

Post a Comment