Friday, June 7, 2013

Lohomora II

nyala matanya tidaklah semerdu api
nyaring suaranya jauh seterang mega
lohomora melara
kakinya digeser lewat barak demi barak
tidak lantas mengaduh
harumnya bermula dari bibirku
yang meracau
lohomora kau diperbolehkan menginap
tidur saja; kau tanya di mana
boleh di sebelah gurat lelahku, atau jika kau mau
di samping rasa kantukku yang terkucur

sepuluh menit kemudian, lohomora mendengkur
suaranya serak tipis
ah! aku tergoda

No comments:

Post a Comment