Wednesday, June 5, 2013

Depresan

Lonceng tengah kota berdentang dua belas kali, gagak-gagak betina datang untuk tidur, setelah memberi makan anak-anak hitamnya di belakang gedung tua pinggir jam raksasa. Lolongan serigala tua yang tinggal di pinggir bukit saling sahut dengan puluhan klakson jalan raya pusat perbelanjaan, merasa tidak disambut, serigala turun ke kota;
Lohomora sedang bermain lilin dan korek api pada saatnya
jalan di pinggir gorong-gorong gelap, yang acapkali datang mafia; sekarung mayat di tangannya dan dibuang begitu saja
lantas ibu gagak-gagak tadi mengacak mayat, yang kadang pengemis dari kota tetangga
kaki-kakinya dampalan, tebal dengan kudis, atau hanya bulu lebat yang terlihat
bukan jadi makanan sehat untuk anak-anakmu, Ibu Gagak!
Lohomora menyalakan sebatang lilin dan menjatuhkannya di atas bau-bauan
mungkin kesturi,
atau mungkin
bau busuk datang dari minyak rambut mayat pengemis yang berbulan-bulan tak ditemukan  
Serigala tengah separuh jalan, matanya mengecil pusing melihat banyak bongkah besi penghasil asap monoklorida bulak-balik di jalan raya

Lohomora jelmaan serigala, setelah lilin di tangannya mati, seluruh penghuni kota akan menjelma menjadi lolongan panjang

No comments:

Post a Comment