Sunday, April 10, 2016

Sajak ini Sepertinya Pincang. Mungkin, Ada yang Belum Terselesaikan

Mungkin ada yang belum terselesaikan; ketika ikal rambutmu kugenggam dalam, sembari semua kenangan yang kusut kurapikan. Dan tawamu seperti biasa, gurih -- ingin kubawa pulang. Ah tapi, nanti bagaimana jika kugalau kepalang?

Mungkin ada yang belum terselesaikan; ketika nyala matamu kupesan via Tiki, katanya baru datang seminggu lagi. Di kotak pesanku, ada paket dari Gaziantep. Kau mengirim hujan cium yang deras. Maka bulirnya singgah di kelopak mata dan dadaku ngilu meradang.

Mungkin,
ada yang belum
   terselesaikan;  harusnya kucuri detikan waktu agar benar kita abadi, menjelma sajak Sapardi.

"...however far away, I will always..."

Ah kan, aku kembali bernyanyi sendiri. Lagu ini kuputar sudah keduabelaskali. Meluahkan kekata, malam ini aku tidak berteh Tongdji,
    tapi ini kali-
  Secangkir hitam kopi.
dan pekatnya--
  
   Rindu

ini,
bikinku ingin
  bunuh diri.

(Kulihat bayangmu sekilas di bibir cangkir. Bangsat! Bisa-bisanya kau masih menguntit aku)

No comments:

Post a Comment