Tuesday, November 20, 2012

Selamat Pagi

Memang tidak akan pernah bisa mencintai seseorang tanpa pernah sedikitpun terluka

Yang dirasakan sekarang adalah bagaimana menghargai hidup berdua dan semua terasa sempurna karena keberadaannya. Merasa bahagia, karena ku habiskan semua waktu hanya untuknya. Menghargai dunia berdua dan semua terasa sempurna karena seiring seirama. Karena dengan napasnya aku berani menjejak langkah yang belum pernah kutelusuri sebelumnya. Karena lewat matanya, aku bisa melihat kemurnian semesta. Karena lewat amarahnya, aku belajar mengerti berbagi lebih dari empati. Karena lewat diamnya, aku mengerti keheningan yang akan terus memakan waktu. Karena lewat tawanya, setiap kata yang bicara jadi bernada. Karena lewat lelahnya, aku ternyata manusia yang kehadirannya sangat dimakna. Karena lewat tangisnya, aku menjadi lebih tahu bahwa aku diinginkan. Ada yang tidak mau kehilangan. Karena lewat masa lalunya, aku bisa mensyukuri, aku bisa belajar untuk rendah hati, yang nanti, semua akan terlupa dan berhenti untuk menyesali. Karena lewat kekurangannya, aku bisa belajar mencintai dengan lapang dada, dengan ikhlas. Mencintai yang memang tak ingin balas kasih. Karena dengan adanya kau, Aku diberi bahagia sekaligus untuk membahagiakan.


Memang tidak akan pernah bisa mencintai seseorang tanpa pernah sedikitpun terluka.

“lalu kau mau apa?” 
“kenapa baru bilang?”
Dan aku menangis malam itu, hingga gelap melumat pagi dan waktu menggiring fajar.

Aku diberi bahagia sekaligus untuk membahagiakan. Ajari aku untuk sepenuhnya percaya, bahwa luka masih bisa membuatku yakin kau tak akan pernah kemana-mana.

Kau mengubah semua fantasi menjadi realita yang untuk pertama kali, tak dapat kuterjemah. Kau menjelma menjadi bait-bait sajak tua sederhana yang acapkali kubaca. Dan aku seakan menjadi penyair yang terkelabui fiksi. Kau menjadikanku sebegitu bahagia. Sampai tak bisa kupilah mana imaji, tak dapat kupilih mana yang ilusi


***




Ini pagi kau masih pulas tertidur di samping, tanganmu kadang bergerak kecil untuk sekedar mencari, -aku di sini, kau harus selalu tahu.
Napasmu naik turun, kuperhatikan seluruh kamu. Dan ajaibnya, cinta bisa semakin gila hanya sekedar mendengar udara yang kau hembus jadi melagu. Lalu kuusap pipimu pelan, dan tanganmu melingkariku sekarang.
Lelahmu jadi penghias wajah yang tak pernah kau rapikan. Dan entah bagaimana, itu membuatku semakin yakin bahwa rasaku jatuh pada orang yang tak salah. Dan ajaibnya, cinta bisa semakin ada hanya sekedar melihat sisa tenaga di  antara kelopak mata yang menanggalkan duka.


Ketika kamu aku, melebur menjadi satu.
Aku diberi bahagia sekaligus untuk membahagiakan. Ajari aku untuk sepenuhnya percaya, bahwa luka masih bisa membuatku yakin kau tak akan pernah kemana-mana.

Andai kau tahu seberapa besar aku takut kehilangan.

Aku hanya takut kehilangan.

Sesaat kau bangun dari tidurmu, lalu kedua kelopak matamu membuka perlahan, menangkapku yang sedang memerhatikanmu sedari tadi. Kau tersenyum.

ketika pertama kali, jiwamu ingin selalu, dekat dengan jiwaku yang belum bisa menerjemahkan segala..


“selamat pagi.”

No comments:

Post a Comment