Sunday, September 23, 2012

Sebelum Jam Dua Pagi


Sebentar lagi menuju dini hari, tidak ada yang sanggup bersembunyi, semua jadi risau parau, detik jarum jam jadi nada seolah irama, dingin jadi ritmis beriringan, tidak hujan tidak kemarau, semilir angin cukup berkenan. Cukup berteman baik dengan keheningan.

La la la la la, la la la la la...
Loving you…is easy cause you’re beautiful

Kau disebelahku. Mataku cukup jeli untuk melihat senyum yang tampak sekilas, ada bahagia yang nampak ke permukaan air wajahmu di gelap itu. Ada nyaman, seperti malam yang membuat bulan kerasan untuk tidur dan dininabobokan langit lepas senja.
Katamu, lebih baik aku tidur saja. Istirahat. Jelas tidak bisa, tak mau aku buang waktu, apalagi bersamamu, andai jarum jam bisa mati dan kita bedua dikunci dalam satu dimensi. Lebih baik aku terjaga sampai pagi nanti, tertawa, bicara, diskusi panjang lebar, membunuh detik per detik, 
Perlahan
Entah, malam ini aku ingin keluar dari sekedar perenungan, keluar dari penat yang biasanya muncul tiba-tiba di penghujung hari. Lelah yang ditunggu juga tidak datang sekedar menyapa. Sepertinya ada kamu dan semua jadi semua takut, semua tahu bahwa sebentar-lagi-menuju-dini-hari ini, memang jadi persembahan.

Bibirmu dan bibirku terpagut,
separuh pipiku bercerita, tentang mesra, tentang rindu yang ada, tentang rasa
seluruh punggungku melukisbayang
senja menggantung di kaki-kaki
semesta menari liar, kemudian aurora datang dengan naga
jiwaku tenggelam
lama-lama
kau menggulungnya,
di kulitmu, tertumpah air hujan

Malamnya jadi malam sunyi. Pikiran kita mengorkestra. Selagi kita bercerita apa saja, seperti biasa, sedang berbagi dunia, tanganmu di perutku, erat memeluk pikiranku. Dalam bahasa harpa? Bahasa biola? Bahasa sunyi? Bahasa kata? Bahasa makna? Seperti biasa, aku mencoba menelaahmu, kau coba terjuni aku. Lebih baik aku sibuk menghitung nadimu, aku bergelayut dalam nyalimu, dan aku terjun bebas dipelipismu, 
dan kemudian

Aku- kamu,
Larut
Aku-kamu
Luruh

Aku ingin lebih, lebih mencintaimu

And every day of my life is filled with loving you.
Loving you, I see your soul come shining through,
And everytime that we,
I'm more in love with you.

Selanjutnya? Boleh kuterka? Timur cakrawala pasti tahu ceritanya. Katanya, ada dua manusia jatuh cinta
Aku ingin lebih, lebih mencintaimu
dalam bahasa apa saja
seperti saat kita berpelukan lama




Note:

Lyric, Loving you - Minnie ripperton



No comments:

Post a Comment