Tuesday, February 28, 2012

Sesederhana Itu

Sepertinya bila tanpa kamu, aku mati kutu.

Bagiku, kamu peran utama, bukan sekedar pariwara. Mencintaimu, lebih sederhana dari ritual secangkir teh hangatku di menjelang tidur. Kamu seperti akar akasia yang terus menghujam ke tanah seiring bertambahnya usia kita. Tak bisa kupersembahkan apa-apa selain kehidupan yang kupotong dua menjadi sama bagian.  Hidupku lengkap sekarang, tak usah ku cari kamu kemana-kemari, berlomba seperti ombak mengejar tepian.  Seperti malam bergumul dengan matahari pagi..

Maka, mati lemaslah aku, senyummu memutuskan kapiler di setiap ujung tubuh, dan kamu, seperti biasa, mengelus rambutku dengan halus, dan segera mengecup keningku. Bertanya apakah aku sudah sarapan atau belum, dan jika belum, kau langsung membuatkan aku setangkup roti selai coklat.


Dan beginilah kehidupan, kau sering berkata bahwa kesederhanaan dimulai dengan pertemuanmu denganku. Lalu kita jadi segaris dengan waktu.



No comments:

Post a Comment