Wednesday, April 17, 2013

Sebelum (Ku) Tidur

sebelum kau menceritakan bulan yang semayam di mata kananmu, kau
selalu mengantarkanku pada senja di pelipis,
lalu keningmu mengucurkan air, dan dari kepalaku ada asap mengepul
rinduku mendidih di sana
aku selalu menantikan perjamuan malam (kita)
lantas pipimu jadi cawan temu
setelah turun ke hidung, bau parfummu menciptaku
di tengah baju bekasmu,
di lipatan-lipatan usang itu
sehingga aku mendapati celanamu yang gersang
karena siang tadi kau tangkap kunang-kunang
sebagai cinderamata cinta
yang betah bersemayam
sebagai potongan bahagia
yang kau taruh dibawah jendela
ah,
dadaku dadamu jadi sejoli
hingga lampu kamarku  mengerti
dan mati

2013

No comments:

Post a Comment