Saturday, March 5, 2016

Embun Pada Bangku

Aku ingin menceritakan
sebuah pertemuan kecil
      di suatu sore
dengan rerintik--angin
angin meniup, mengail
lewat cuping hidungku-
wangi menyengat aroma tubuhmu
hatinya serupa candu yang memikat--ah mungkin aku jatuh;

mata jingga mengilap mengganti bintang di sela-sela ranting
dan malam tidak membuat hening
kemudian dari stereo, kutanya apakah
lagu-lagu Banda Neira akan menyejenakkan
pusing
kau terkekeh, - ketika berdua mendengarkan
datanglah tiga kucing. putih hitam dan emas kuning
salah satunya bunting,
"lihat ada pesawat menguing-nguing!" dasar kau
bocah,
sahutmu keaku
..can I take it to a morning?.. --ah mungkin aku jatuh;

bulan meluntur, lamat-lamat
menertawakan aku yang sedari tadi, lama-
menyusun sajak,
dan tanganku hanya bisa melipat,
di senyumnya aku
      hilang jejak
curang,
hidungnya, kacamatanya, juga tempias pipinya
  merebut ruang,
semacam yang membuat petualang lupa jalan pulang

semoga
lampu-lampu kecil yang kerlapkerlip
membawamu kembali,
dari-
ibukota
untuk bertemuku lagi
di-
Bandung utara
dan memberi satu peti
rindu yang
telah ditabung lama-lama
             apalagi yang memikat dari sini untuk seorang bocah perantau?
(aku memerhatikan saat) kau meminum bir dengan mata yang disipit-sipitkan
lagunya diigau-igau,
lantas rambutku helainya dipilin dan kaumainkan
(aku tak menoleh saat) kau menengadah mencari sisa bintang yang tadi kita hitung dan terlewatkan
tertawa kita parau
 hingga mitos Sirius kau lebar-panjang jelaskan

aku ingin menceritakan--ah mungkin aku jatuh....
        tunggu, tunggu sebentar!
ini langka. ingin kukristalkan
suasana
dalam satu kotak kaca
sebelum akhirnya tubuhku limbung
alamak, kepalaku pusing tujuh keliling.
(kau dan tempat ini benar-benar membuatku miring)

2016.

2 comments:

  1. wow tempatnya keren kak.. ooo iya kak. kalau ingin tahu tentang cara membuat web yukk disini saja. terimakasih.

    ReplyDelete
  2. Bagus banget deh, Ca. Suka sama padu-padan diksinya. Cantik!

    Fiksimu bagus, monolog di ceritamu juga selalu keren.

    Terus berkarya, ya.

    Warm regard,
    Zia

    ReplyDelete