Monday, April 16, 2012

Rumah

Jarum penglihatanku memasuki seluruh pori-pori Dalam tubuhmu. Keindahan yang kugali sering menjelma api Yang menyalakan sumbu urat-urat darahku Aku memintal lagu sepanjang lorong rahasiamu Untuk kunyanyikan diam-diam. Tanganku meraba ayat-ayat Tapi setiap kunaiki tangga ke langit terjauh Aku selalu ditenggelamkan sinar bulan Mengupas kemolekanmu dengan pisau pikiran Adalah sia-sia. Keindahan hanya bisa kurasakan getarnya Seperti cinta yang membakarku tiba-tiba Aku menggali cahaya dari kuburan-kuburan kenanganmu Untuk kunyalakan dalam jiwa. Dengan kaki telanjang Kumasuki rumah batinmu yang terbuka Di lantai pualam aku bergulingan sepanjang malam

-Acep Zamzam Noor

No comments:

Post a Comment