Delapan batang buluh membentuk sangkar tanpa hybris,
mereka berdansa saat embun pagi menyentuh ujungnya
Setiap darinya bergumam, “Aku aku, tapi aku milik banyak tanah,”
ketika matahari mengulurkan jari, mereka bersahut dan bersambut
Kupandangi dedaunan; adakah yang menuntut daun sebelah menjadi putik?
Angin hanya membelai, dan bunga-bunga memilih untuk bertepuk bergilir
Di dalam tanah, akar-akar menaut tanpa tumpang tindih;
di atas panggung ini, kekayaan suara tumbuh tanpa saling meredup
Ketika malam merambat, jangkrik membuka pertemuan rahasia
bundel napas dan rintik mereka membentuk simfoni tak terlihat
Tidak ada paduan suara utama; melainkan sembilan puluh detik diam
menyusun ruang di antara nada, memberi tempat untuk nyali-nyali
2025
No comments:
Post a Comment