setelah enam tahun berjalan, barangkali
namamu tetap yang di dalam sini
setelah melewati cerita pahit, berkali-kali
jalanku selalu bertaut padamu, kembali
pernah beberapa saat menghilang
tak kentara
pernah aku coba lupa
tetap ada
dengarkah? kaukah?
mengapa mesti meraung menjerit?
itukah? sakit? kamu kah?
mengapa mesti dibutakan sendiri
tidak sengaja aku merangkul
untuk buat kau berdiri
untuk buat senyummu
terpatri
sadari.
No comments:
Post a Comment