Bahkan langit tidak bisa mendefinisi, ia menjadi mega yang tidak kuasa merangkum kata, hujan tidak memayungi seluruh rasa.
Perlahan tirai hidup itu mereda
Andaikan, andaikan kamu melihatnya, melihat bersamaku
Nila dan jingga, ia menggenit genang gerimis
Aku mendengar Ia mengalunkan sebuah simfoni,
Bersamamu, kembali, bagai menjemput bidadari dari langit
yang terakhir
saat malam memanggil.
Bersamamu, kembali, bagai tersentuh tirai hujan, walau tak ada ucapan, kusebut kenangan
bersamamu, bersama warna hati
Siapa bilang bidadari
Selalu bersayap baik hati
Nyatanya kau disini
Senyumanmu melebihi
Siapa bilang bidadari
Kecil mungil terbang tinggi
bersamamu kan ku jemput
Matahari yang datang esok pagi
No comments:
Post a Comment