sering kita
diam memesan
segelas kopi dan secangkir teh vanilla
tak bergula
sering kita
diam berhadapan
duduk di antara dua
senja
sering kita
diam berbantahan
dari politik hingga larik cinta
antara
sering kita
diam memabukkan
bercerita hingga botol bir kelima
berbuih busa
sering kita
diam berpelukan
malam perlahan menjelma
airmata
sering kita
diam dalam lenguhan
basah keringat gerhana
bercinta
sering kita
diam di keheningan
menggeletar doa-doa
bahagia
sering kita
diam berpandangan
bertanya-tanya
siapa yang lebih dulu terluka
sering kita
diam mendoakan
jiwaku menjerit ketakutan;
kau tinggalkan
Juli 2015
must say that overall I am really impressed with this blog. It is easy to see that you are passionate about your writing. Looking forward to more updates..!!
ReplyDeletethank you very much!
Delete