satu persatu matamu jatuh dari atap
terguyur hujan pagi-pagi
lalu kau membangunkan aku yang masih
satu persatu bulu matamu jatuh dari atap
terguyur hujan sore-sore
lalu kau menungguku yang masih
sampai kapan jari-jariku juga terjatuh
hingga jari-jarimu
dapat bertemu aku
di bawah jendela
lalu jempolku jempolmu
bersama sama
membersihkan halaman rumah kita
tangan kaki kita tersenyum,
akhirnya
2013
No comments:
Post a Comment