Pada butir doa yang terakhir
Yang memupus kesempurnaan
Pada airmata yang terakhir
Yang mencela kebahagiaan
Pada siksa yang jatuh di dua bola mata
Pada bibir yang tak henti bergetar berkata
Yang kusebut kepasrahan di nadi dalam nyawa
Yang biasa ku sapa sebagai kecewa
Di sudut jendela tertimbun salju
Menggumam
Gigi gemeretak beradu
Dan basah mata karena air duka
Bukanlah kaca, - Aku
Tidaklah rapuh
Bukanlah masa lalu - Aku
Tidaklah lusuh
Di sudut rumah di perapian malam itu
Wajahmu dalam gelas sampanye
Mengikuti debu hangat malam itu
Memeluk dingin embun kaca
Pada tahun itu hari terakhir
Kau sisipkan keningku satu kecupan
Pada tahun itu hari terakhir
Kau ucapkan selamat tinggal tanpa ucapan
No comments:
Post a Comment