Malam bergumul, malam itu saya dikejutkan
oleh riuh di belakang plataran candi.
Pangeran Sudhana Boghatta sedang berlari
turun tersengal. Kinnara Manohara hilang lagi. Pasti bukan diculik mertuanya,
kali ini.
Jammacitraka sampai dilepas untuk menuju
kerajaan Utara, di belakangnya, walet-walet terbang memutar.
Aku tengah menyapu dan angin menjamuku sepoi,
ketika ponselku berbunyi.
si
Bungsu dari Druma kabur?
Iya.
Heboh semua. Mungkin padahal mau nonton bioskop.
Sedang
genting kok dijadikan guyon, bukannya membantu.
Bosan
aku lama-lama, sudahlah riuh itu. Lihat, bulan saja terbahak.
Lama kau tidak membalas pesan singkatku.
Aku tersenyum pada mereka. Acuh tak acuh, tiga sampai lima begawan membuntuti Pangeran
yang bergegas pergi.
Kantung celanaku bergetar kembali.
Tak
perlukan aku dikorbankan dulu agar kamu mau meminta restu?
Sendiri, kutersenyum tengil.
Dasar perempuan sedang kasmaran, sabarlah
sebentar. Kemarin baru saja kutemui Pak Pendeta untuk kau selamanya bertahta.